Sejarah Berlian
“Berlian Untuk Selamanya.”
Ungkapan populer tersebut mencerminkan berlian sebagai
perhiasan yang tak lekang zaman. Dari kesatu kali ditemukan sampai sekarang,
batu mulia ini masih memiliki pesona yang tak dapat sembarang orang miliki.
Kepemilikan berlian jadi pengukur strata sosial semua kaum bangsawan.
Mempelajari Sejarah Berlian
Berlian berasal dari bahasa Yunani “adamas”, yang
ditafsirkan sebagai mineral abadi yang dirasakan paling tak dapat dihancurkan.
Gaius Plinius Secundus, filsuf dan pengarang dari masa mula kekaisaran Romawi
menyinggung mineral ini sebagai “yang sangat berharga”, tidak saja dari
kelompok batu mulia, namun dari seluruh benda di dunia.
Dari sekian banyak
literatur, berlian dipercayai kesatu kali ditemukan di India. Negara ini
bahkan menjadi pionir perniagaan berlian di abad 4 Sebelum Masehi. Jalur
perniagaan berlian India mulai bergerak ke Eropa Barat pada abad pertengahan.
Sebab, di negara asalnya, berlian India sulit mengejar konsumen yang
benar-benar dapat membelinya.
Di Eropa pada tahun 1400-an, berlian menjadi aksesori modis
untuk elite di sana. Ketika pasokan berlian India mulai menipis, pada tahun
1700-an mineral ini ditemukan di panci penambang emas Brazil. Mereka ada salah
satu kerikil dan emas sungai setempat. Negara ini lantas mengambil alih kekuasaan
pasar berlian sampai 150 tahun lamanya.
Pada akhir tahun 1800 tambang berlian terbesar ditemukan di
Afrika selatan. Kepemilikan berlian jadi tidak banyak “turun derajat”, andai
semula hanya dipunyai oleh kumpulan konglomerat tertentu, semenjak saat tersebut
ia bebas dibeli kumpulan dengan kekayaan level lebih rendah.
Meski dinamakan sebagai mineral abadi yang tak dapat
dihancurkan, model berlian tidaklah demikian. Ia merasakan revolusi dari kesatu
kali ditemukan sampai sekarang. Mulanya, berlian bahkan tidak dijadikan sebagai
perhiasan, tetapi bahan perkakas dan perangkat tukar. Sama laksana tren dalam
mode, tren berlian tidak jarang kali berubah seiring zaman.
Nilai berlian sekarang tak melulu bergantung pada berat,
tetapi pun kerumitan pemotongan. Mineral ini dicukur dengan pedoman dan
parameter ketat supaya kualitas serta desainnya terjaga. Ditelisik dari gaya
pemotongan, terdapat tiga tren berlian yang tak lekang zaman. Pertama ialah
Vintage Diamond Cut, pemotongan gaya jenis antik dan kuno. Termasuk format segi
empat, mawar (kerucut), dan potongan gaya Prancis.
Lalu di urutan kedua, ada pun berlian berwarna, laksana
berlian “Heart of the Ocean” yang dipunyai oleh Rose dalam film Titanic.
Terakhir ialah Cushion Cut Diamonds, gaya pemotongan berlian berbentul persegi
dengan sudut membulat.
Gaya Nyentrik Menikmati Berlian
Masyarakat Romawi ialah pihak yang berjasa mengenalkan
berlian sebagai aksesori pemanis diri. Mereka menciptakan berlian sebagai
cincin pertunangan yang dikenakan di jari manis sebelah kiri. Simbol ikatan
pada pembuluh darah yang langsung terhubung ke jantung.
Selama berabad-abad, batu mulia ini dinikmati sebagai
perhiasan secara konvensional. Bentuknya tak jauh-jauh dari cincin, kalung,
gelang, atau tiara. Pemakaian dalam format sama sekitar bertahun-tahun, pembeli
berlian mulai jenuh dan menggali modifikasi pemakaian yang tidak banyak
nyentrik dan tak lazim. Salah satunya ditanam di gigi. Cincin Kawin
Jakarta
Pemasangan berlian di gigi lazim dilaksanakan pada gigi seri
atau gigi taring rahang atas. Berlian bakal terlihat estetik saat pemilik
memamerkan dengan senyuman lebar. Beberapa selebritas laksana Hailey Baldwin,
Katy Perry dan Pink ikut memopulerkan tren ini.
Mekanisme pemasangan berlian dibuka dengan memberi asam di
gigi. Tujuannya guna melepas pori-pori gigi supaya berlian melekat kuat. Gigi
yang dipasang berlian mesti dalam situasi sehat, bebas lubang, dan tidak
goyang. Bahkan bila dibutuhkan dokter akan mengerjakan perawatan syaraf
terlebih dulu pada pasien. Itulah sebabnya proses ini mesti dilaksanakan oleh
seorang dokter profesional.
“Asam pelarutnya mempunyai sifat keras dan mengganggu gigi,
mesti pas takarannya. Jika terlalu tidak sedikit bisa merusak,” ujar drg. Widya
Apsari, Sp. PM, spesialis penyakit mulut untuk Tirto.
Penanaman berlian di gigi yang dilaksanakan bukan oleh
profesional dapat memunculkan efek samping laksana gangguan remineralisasi
gigi. Prosedur pemberian asam di mula membuat mineral gigi hilang, guna
mengembalikannya dokter lazim memberi topikal fluor guna memfasilitasi
remineralisasi pada email. Proses ini seringkali dilompati ketika dilaksanakan
oleh di samping dokter gigi.
“Dokter akan mengurangi efek samping remineralisasi. Tahapan
ini jelas membutuhkan dasar keilmuan yang tidak dipunyai salon atau tukang gigi
yang meluangkan jasa serupa.”
Setelah tren berlian di gigi tidak banyak memudar,
orang-orang kemudian mencari teknik lain supaya bisa tampil menarik dengan
berlian. dr. Chandrashekhar Chawan dari Pusat Penelitian Mata Shekhar di India
melahirkan lensa kontak bertahtakan berlian. Penemuannya tersebut masih
terinspirasi dari berlian gigi yang digunakan istrinya.
Lensa kontak ini membuat bola mata bercahaya terang, laksana
mata vampir di film-film Hollywood yang tersorot lampu. Ada empat desain yang
dipasarkan Chawan: lensa kontak dengan 18 berlian dan emas putih, 18 berlian
dengan emas kuning, melulu emas putih, dan melulu emas kuning. Total berat
lensa ini menjangkau 5 gram dan dihargai sebesar $15 ribu per pasang. cincin berlian
Meski sempat mendapat kritik atas produknya karena dirasakan
berisiko, Chawan bergeming. Ia mengklaim penempatan lensa kontak sejauh 6-9 mm
dari kornea lumayan membuat sirkulasi oksigen ke mata berlangsung lancar.
Produk yang menggunakan rangkaian perhiasan dari La SER ini melulu diproduksi sejumlah
3.996 pasang.
Model yang sedang hype dilaksanakan para wanita untuk
mempercantik diri ialah tindik berlian di jari manis kiri. Beberapa
melakukannya sebagai pengganti cincin pertunangan konvensional. Namun yang
lainnya murni menindik dengan dalil seni. Bagi model ini, suatu “jangkar” bakal
ditempatkan di bawah kulit untuk menyangga berlian tetap mencuat di permukaan.
Hasil akhir tindikan bakal terlihat berlian yang mengapung di atas kulit.
Terlihat menyakitkan, tetapi sangat estetik.
“Jangkar titanium mikrodermal yang dipakai terhitung aman
dipakai bertahun-tahun, asal tindikan dilaksanakan pada posisi tepat,” jelas
Billy DeBerry, penindik profesional dari Fallen Sparrow Tattoo, Florida untuk
PeopleStyle. cincin berlian
Bagi kita yang hendak mencoba di antara dari tiga tren
nyeleneh tersebut, pastikan guna berkonsultasi terlebih dahulu untuk tenaga
profesional. Sebab sangat barangkali ada efek samping yang ditimbulkan.
Penggunaan tindik, penempelan berlian di gigi, atau menggunakan lensa kontak
yang berat paling mungkin menambah risiko kesehatan sebab intervensi benda
asing pada tubuh.
Comments
Post a Comment